Kamis, 08 Januari 2009

"Gara-gara Cinta, Gadis Dilempari Batu Hingga Tewas"

Hanya gara-gara mencintai pria dari kelompok lain, seorang gadis harus mengalami peristiwa tragis. Remaja berusia 17 tahun itu tewas dilempari batu oleh kaum pria dari kelompoknya sendiri. Duh!

Kejadian memilukan ini terjadi di Irak utara. Satu-satunya kesalahan yang dilakukan Duaa Khalil Aswad hanyalah jatuh cinta pada pria dari sekte agama lain. Pria tersebut merupakan kaum muslim Sunni. Sedangkan sang gadis seorang Yazidi, sebuah sekte agama di Irak.
Namun bagi paman dan saudara-saudara sepupu Duaa, 'kejahatan' itu sudah cukup menjadi alasan bagi mereka untuk menghukum perempuan muda itu hingga tewas.
Sebelum tewas, Duaa dilempari dengan batu. Seseorang bahkan sempat memukulkan blok beton ke bagian belakang kepala sang gadis. Darah segar langsung mengucur deras dari kepalanya.

ABG itu akhirnya berhenti bergerak. Namun batu-batu dan tendangan terus menghampiri tubuhnya yang sudah tak berdaya. Sementara para pria yang melakukan kekejaman itu berteriak-teriak senang.
Kejadian brutal di Desa Bashiqa tersebut sempat direkam dan videonya muncul di internet dan menjadi fokus pemberitaan sejumlah media televisi, termasuk CNN. Organisasi-organisasi wanita mencetuskan, video tersebut menunjukkan bahwa Irak kembali mengalami kemunduran.
"Ada Taliban baru yang mengendalikan kehidupan kaum wanita di Irak," kata Hana Edwar, pemimpin Organisasi Amal Wanita di Baghdad, Irak.
Namun penyearan video tersebut diduga memiliki agenda politik. Etnis Kurdi yang termasuk Yazidi, menduga bahwa etnis Sunni Arab sengaja menyebarkan gambar mengerikan itu untuk memancing kemarahan terhadap Yazidi dan menjatuhkan komunitas Kurdi.
"Tampaknya mereka berupaya membesar-besarkan ini untuk tujuan politik," cetus Mohsen Gargari, seorang anggota parlemen dari suku Kurdi.
Gargari mengecam pembunuhan Duaa. Namun diimbuhkannya, pada Februari lalu seorang wanita Sunni dibunuh oleh keluarganya sendiri karena menjalin hubungan dengan seorang pria Yazidi.
"Tapi tak seorang pun membicarakannya. Tak ada yang merekamnya atau menjadikan ini isu besar," tuturnya.


Tidak ada komentar: